1

Weeaboo atau Weaboo adalah istilah negatif yang ditujukan untuk siapa saja yang sangat terobsesi dengan Jepang yang sangat annoying atau mengganggu. Berbeda dengan Otaku dan lainnya, Weeaboo/Weaboo ini tidak "berpengetahuan" mengenai apa yang ia sangat sukai, dalam artian ia tidak mengetahui secara mendetail dan tidak mendalaminya lebih dahulu. Bisa dibilang, Weeaboo/Weaboo adalah noobs (orang baru) yang terlalu bersemangat, mencoba mengesankan orang lain dengan pengetahuan "otaku" mereka. Selain itu weeabo juga dikenal akan obsesinya terhadap jepang dan cenderung bertingkah laku seperti orang jepang padahal mereka bukanlah orang jepang, bukan lahir dijepang atau pun menjadi warga Negara jepang.

Sedangkan…

Wapanese adalah seseorang yang cenderung bertingkah laku seakan-akan mereka tinggal dijepang, meskipun mereka bukan warga Negara jepang dan tinggal dijepang dan mereka berharap bahwa mereka terlahir dijepang. Tapi ada juga yang bilang wapanese adalag sebutan untuk orang yang terlalu terobsesi oleh anime dan budaya jepang. Mereka mengira jepang adalah Negara paling superultrafantasticmegawsome dan mempelajari budayanya dengan cara yang SALAH. Contohnya make kata jepang dicampur aduk dengan bahasanya sendiri, tapi penempatannya salah dan terlalu banyak kata “DESU”.Jadi mereka suka menggabungkan kata-kata bahasa asalnya dengan bahasa jepang, contoh:“aduuh, dia kakkoi banget deh!”“lu kawai kok, kawai banget..”


Namun walaupun begitu setiap orang memang mempunyai hak untuk menyukai sesuatu serta bebas berekspresi. Oleh karena itu ungkapan Weaboo atau Wapanese mempunyai batasan tertentu, jadi bukan berarti mereka yang menyukai anime/manga/game, suka cosplay, suka budaya Jepang, dan sebagainya itu dapat dengan mudahnya disebut weaboo/wapanese.

seseorang disebut Weaboo/Wapanese antara lain:1. Kurang menghargai budaya dan negara sendiri. Misalnya menganggap budaya Indonesia itu sampah, tidak ada yang bagus serta berharap terlahir dan tinggal di Jepang. Atau sama sekali tidak menyukai lagu Indonesia karena generalisasi terhadap budaya Indonesia secara asal-asalan.2. Kurang menghargai nama, identitas asli, dan penampilan sendiri. Misalnya membenci nama sendiri dan berharap orang tuanya memberinya nama-nama Jepang.3. 'Memalsukan' profile di Facebook atau social networking lainnya, dibuat se-Jepang mungkin dan seakan-akan dia adalah orang Jepang, padahal kenyataannya tidak seperti itu. Padahal orang Jepang sendiri jarang yang menggunakan Facebook dan ber-social networking.4. Mengabaikan kewajibannya sebagai pelajar atau mahasiswa untuk proyek yang berkaitan dengan obsesinya. Misalnya rela bolos sekolah untuk membuat kostum untuk cosplay atau rela mengabaikan kuliahnya untuk sibuk dengan band j-pop atau j-rocknya.5. 'Ngambek' kalau tidak mempunyai barang-barang yang berkaitan dengan Jepang, termasuk mereka yang tidak mau makan kalau makanannnya bukan masakan Jepang. Misalnya sampai mengurung diri di kamar karena tidak punya yukata atau rela tidak makan seharian karena makanannya bukan masakan Jepang seperti sushi, okonomiyaki, dan sebagainya.6. Berharap terlahir di Jepang dan menjadi orang Jepang, tinggal di Jepang, serta mempunyai pasangan orang Jepang.7. Cowo yang terobsesi ingin menjadi bishonen (Cowo cantik), bahkan mungkin ada yang sampai menjadi yaoi (baik hanya becanda maupun beneran)8. Memakai kostum cosplay bukan pada tempatnya, misalnya memakai jaket Persona 4 waktu acara perwalian atau cosplay di kampus sewaktu ada acara reuni angkatan senior (kalau ingin mengambil gambar kan ada acara cosplay atau gathering khusus)9. Tidak ada keinginan untuk memajukan bangsa sendiri.

Sumber : Ani-Manga  Lovers Indonesia

Post a Comment

(*)Jangan Spam
(*)Jangan Komentar Dengan Link Aktif
(*)Sopan dalam tutur kata
(*)Komentar Sesuai Artikel
(*)Usahakan Komentar Dengan Relevan
(*)Jangan Komentar Pertamax ato Keduax

 
Top